Kerusuhan di Mesir oleh Demonstran Kairo, ada berita heboh di kawasan mancanegara, tepatnya timur tengah, mari kita simak berita Mesir Berdarah penyebab kerusuhan di Mesir, keterkaitan Amerika di balik kerusuhan mesir dan nasib WNI di Mesir, Di bawah ini,,
Foto Kerusuhan di Mesir
Penyebab kerusuhan di Mesir
berikut inilah penyebab kerusuhan Mesir seperti yang dikutip dari
Kadri-blog,, Diantara Penyebab kerusuhan Mesir merenggut korban jiwa -
Penyebab kerusuhan Mesir adalah Gerakan anti Presiden Hosni Mubarak di seantero Mesir terus membesar. Kompas.com melansir CNN, AP, dan AFP, melaporan, kaum demonstran itu menyesaki Tahrir Square. Kawasan tersebut setidaknya sudah dipenuhi hampir sejutaan warga. Mereka meneriakkan yel-yel meminta agar Presiden Hosni Mubarak lengser.
Para pengunjuk rasa bernyanyi dan berteriak, sementara sebagian lagi memajang plakat dan spanduk berisi pesan anti-Mubarak. Ada juga yang menggantungkan boneka Presiden Hosni Mubarak di lampu lalu lintas di Tahrir Square, diikuti sorak sorai dari pengunjuk rasa.
Sementara itu, kelompok-kelompok oposisi Mesir memberikan dukungan terkait unjuk rasa besar-besaran tersebut. Mereka menyebarkan pamflet-pamflet sebagai ganti diputusnya koneksi internet di seluruh negeri.
“Hari ini kita bersama-sama di Tahrir Square. Ini adalah revolusi kaum muda,” demikian pendapat Georoge Issac, tokoh oposisi dari kelompok Kefaya yang dihubungi per telepon. Dalam Bahasa Inggris, “kefaya” berarti “cukup sudah”. “Kami mendukung dengan satu tujuan, melengserkan Presiden Hosni Mubarak,” tambahnya.
Pada bagian lain, tokoh oposisi Ayman Nour dari Partai Al Wafd juga menyatakan dukungannya terhadap upaya unjuk rasa tersebut. Kendati demikian, belum ada informasi kalau para para tokoh oposisi ikut bergabung dengan para pengunjuk rasa di Tahrir Square.
Demonstran Tak Incar Warga Asing di Mesir
Situasi di Mesir masih mencekam akibat bentrok antara massa pendukung dan massa anti Presiden Mesir Hosni Mubarak di Kairo. Namun para demonstran itu umumnya tidak mengganggu warga asing yang berada di Mesir.
“Walau pun banyak para warga Mesir yang menghadang dengan senjata tajam, tapi selama warga asing masih ada paspor dan tak bermasalah, tidak apa-apa, masih dilepaskan,” ujar seorang mahasiswa Indonesia di Mesir, Abdul Baits El-abror, seperti yang saya kutip dari
detikcom, Kamis (3/2/2011).
Abdul menjelaskan, banyak mahasiswa Indonesia yang masih memilih tinggal di Mesir. Mereka masih ingin melanjutkan studinya di Universitas Al Azhar Kairo. Jika sudah kembali ke Indonesia, mereka merasa kesulitan untuk kembali lagi ke Mesir.
“Kebanyakan WNI, mahasiswa khususnya lebih banyak memilih bertahan dengan alasan pendidikan,” ujar dia.
Abdul menambahkan saat ini para mahasiswa kebanyakan berlindung di kediaman masing-masing. Rata-rata mahasiswa Indonesia memang mengontrak flat atau tinggal di asrama. Mereka tidak keluar rumah jika tidak ada kepentingan yang sangat mendesak.
“Mereka hanya keluar rumah sekedar untuk membeli sembako dan keperluan lainnya pada pagi hari hingga zuhur,” jelasnya.
Abdul pun mengeluhkan harga sembako yang kian mahal karena banyak toko yang memilih tutup. Biasanya, isy, atau roti khas Mesir yang menjadi makanan pokok sangat mudah ditemukan. Begitu juga dengan kebutuhan sehari-hari. Biaya hidup di Mesir pun terbilang masih cukup murah untuk WNI.
“Karena banyak toko-toko tutup, harga kian melonjak dan barang-barang pun kian menjadi langka,” jelasnya.